Pohon yang kehilangan rohnya

Sunday, January 10, 2010


Kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang
ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon,
yang letaknya di Pasifik Selatan.
Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya
sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon.
Untuk apa ? Kebisaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang
sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.
Inilah yang mereka lalukan, jadi tujuannya supaya pohon itu
mati.Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat
hingga ke atas pohon itu.
Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada
di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu.
Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari.
Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan
daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga akan
mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.
Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini
sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka
telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk
hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya.
Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah,
sekarang, apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di
kepulauan Solomon ini ? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah
baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu
maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.
Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda ?
Ayo cepat !
Dasar lelet ?!?
Bego banget sih.
Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan?
Ayo, jangan main-main disini.
Berisik !
Bising !?
Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda
karena Anda merasa sakit hati?
Cuih! Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu tahu nggak!
Iii!Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa !
Aduh. Perempuan kampungan banget sih !?
Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya?
E, tolol. Soal mudah begitu aja nggak bisa. Kapan kamu mulai akan
jadi pinter?
Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal, ?
E tahu ngak ? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal
nyesel. Ada banyak yang bisa gantiin kamu?
Sial ! Kerja gini nggak becus ? Ngapain gue gaji elu?
Ingatlah ! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa
jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk
kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai
berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita
juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang
kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya
akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.
Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah
untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan
dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita
bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan ?
Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan
padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter.

Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi
sebenarnya hati mereka begitu jauh.
Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak !
Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha
melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi
kerena perasaan-perasaan dendam,benci atau kemarahan yang dimiliki.
Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.
Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada
orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah
menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin
segera membunuh roh orang lain ataupun roh hubungan Anda, selalulah berteriak.
Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan
semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.
Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa harus
berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

source: mandacutie.wordpress.com

0 comments:

Post a Comment