Bukanlah tangisan air namun tangisan darah

Monday, January 18, 2010

Seorang laki-laki merayu seorang anak kecil pada suatu hari
Dengan uangnya agar bisa meraih keinginannya
Dia berkata, "Datanglah kepadaku hati ibumu, wahai pemuda!
Engkau akan mendapatkan permata, dirham dan kristal."
Dia lalu pergi menusukkan parang ke dada ibunya
Kemudian dia mengeluarkan hatinya dan kembali ke tempat selanjutnya
Akan tetapi karena langkah yang cepat, dia terjatuh
Hati yang dipotong itu berguling tatkala bergelincir
Hati ibu itu memanggilnya ketika berlumuran debu
"Wahai kekasihku, apakah dirimu ditimpa bencana?"
Seakan-akan anap pun selainnya semenjak sejarah manusia
Dia kembali mengambil hati dan mencucinya
Dari linangan air matanya yang mengalir mengambil pelajaran
Dia berkata, "Wahai hati, balaslah diriku, dan jangan memafkanku,
karena kejahatanku tidak bisa diampuni."
Dia lalu menghunuskan parangnya untuk menusuk hatinya
Sehingga dia tinggal menjadi pelajaran bagi orang yang ingin belajar
Hati ibu memanggilnya, "Hentikanlah!"
Jangan menusuk hatiku kedua kalinya di tempat yang sama."

Kubaca dari sebuah buku La Tahzan For Trouble Solution

0 comments:

Post a Comment