Perjalanan Jiwa 5 perkara

Thursday, December 31, 2009

Seorang sufi bercerita tentang perjalanan jiwanya, Dia berkata:

Hatiku pernah gelisah memikirkan lima perkara
Sehingga aku sibuk mencari jawabannya
Ternyata aku mendapatkannya dalam lima perkara pula.

Pertama, aku mencari berkah dalam mengejar keperluan hidup
Aku menemukannya saat aku melakukan Shalat Dhuha

Kedua, aku mencari penerang dalam alam kubur
Aku menemukannya saat aku melakukan Shalat Malam

Ketiga, aku mencari jawaban untuk pertanyaan Munkar dan Nakir
Aku menemukannya saat aku membaca Al Qur’an

Keempat, aku mencari alat pegangan saat meniti Shiratal Mustaqim
Aku menemukannya saat aku berpuasa dan bersedekah

Dan kelima, aku mencari naungan Arasy
Dan aku menemukannya saat aku mengasingkan diri dan beribadah kepada Allah

Sekarang hatiku beristirahat dengan tenang.

Ya Allah



Yaa Allah…..Ya Rahman....Ya Rahim.....

Jadikanlah Pusat kesadaran kami adalah “kecintaan kepadaMU

Jadikanlah Motivasi Utama kami dalam hidup adalah untuk menjadi rahmatan lil’alamin
Dengan memberi manfaat sebesar mungkin kepada umat manusia

Dan jadikanlah alasan utama kami melanjutkan hidup adalah untuk terus menerus memperbaiki diri kami,keluarga kami dan masyarakat kami menuju Ridho-Mu

Hingga kami semua kembali dalam pelukan cinta-Mu....

2009 dan segera ke 2010



Harapanku...

Semoga Allah izinkan aku... untuk menjadi hamba Allah yang lebih baik.... amien...

Tuhanku

Tuesday, December 29, 2009

Tuhanku, jadikanlah aku bagi kedamaianMu
Jika ada kebencian, biarkanlah aku menanamkan cinta
Jika ada luka, biarkanlah aku menjadi penyembuh
Jika ada keraguan, biarkanlah aku menebarkan keyakinan
Jika ada keputusasaan, biarkanlah aku memberikan harapan
Jika ada kegelapan, biarkanlah aku memancarkan cahaya
Jika ada kesedihan, biarkanlah aku melimpahkan kesenangan
Tuhanku, limpailah aku kekuatan untuk menyayangi dan disayangi, untuk memahami dan dipahami, untuk mencintai dan dicintai
Sebab hanya dengan memberi kami akan menerima
hanya dengan memaafkan kami akan dimaafkan
dan hanya dengan mematikan diri sendiri kami akan kembali dilahirkan

The key




The key is

Belief in Allah....

Dunia boleh perang
boleh kacau balau...
namun jika dihatimu ada DIA maka kau akan tenang....

sebaliknya

walaupun dunia makmur
aman damai.... indah
jika hatimu tidak ada DIA maka kau tidak menjumpai ketenangan...

Kesederhanaan adalah kebahagiaan....
Semakin padi itu berisi semakin menunduk dia...

Allah aku mencintaimu.... sangath
bimbinglah aku selalu menuju jalanMu...

....................

Sunday, December 27, 2009

Maaf...

Sunday, December 20, 2009

Perhatian...Perhatian.....

Mohon maaf... diberitahukan kepada pelanggan setia
bahwa jaringan hati ini baru di recovery....
Tunggu beberapa saat lagi...
Terimakasih atas partisipasi, doa dan kesabaran Anda...
Karena hati ini ingin menjadi lebih baik....
Bismillah....

Terimakasih....

Surat ibu



Anakku…

Ini surat dari ibu yang tersayat hatinya. Linangan air mata bertetesan deras menyertai tersusunnya tulisan ini. Aku lihat engkau lelaki yang gagah lagi matang. Sejak dokter mengabari tentang kehamilan, aku berbahagia. Ibu-ibu sangat memahami makna ini dengan baik. Awal kegembiraan dan sekaligus perubahan psikis dan fisik. Sembilan bulan aku mengandungmu. Seluruh aktivitas aku jalani dengan susah payah karena kandunganku. Meski begitu, tidak mengurangi kebahagiaanku. Kesengsaraan yang tiada hentinya, bahkan kematian kulihat didepan mataku saat aku melahirkanmu. Jeritan tangismu meneteskan air mata kegembiraan kami.

Berikutnya, aku layaknya pelayan yang tidak pernah istirahat. Kepenatanku demi kesehatanmu. Kegelisahanku demi kebaikanmu. Harapanku hanya ingin melihat senyum sehatmu dan permintaanmu kepada Ibu untuk membuatkan sesuatu.

Masa remaja pun engkau masuki. Kejantananmu semakin terlihat, Aku pun berikhtiar untuk mencarikan gadis yang akan mendampingi hidupmu. Kemudian tibalah saat engkau menikah. Hatiku sedih atas kepergianmu, namun aku tetap bahagia lantaran engkau menempuh hidup baru.

Seiring perjalanan waktu, aku merasa engkau bukan anakku yang dulu. Hak diriku telah terlupakan. Sudah sekian lama aku tidak bersua, meski melalui telepon. Ibu tidak menuntut macam-macam. Sebulan sekali, jadikanlah ibumu ini sebagai persinggahan, meski hanya beberapa menit saja untuk melihat anakku.

Ibu sekarang sudah sangat lemah. Punggung sudah membungkuk, gemetar sering melecut tubuh dan berbagai penyakit tak bosan-bosan singgah kepadaku. Ibu semakin susah melakukan gerakan.

Anakku…

Seandainya ada yang berbuat baik kepadamu, niscaya ibu akan berterima kasih kepadanya. Sementara Ibu telah sekian lama berbuat baik kepada dirimu. Manakah balasan dan terima kasihmu pada Ibu ? Apakah engkau sudah kehabisan rasa kasihmu pada Ibu ? Ibu bertanya-tanya, dosa apa yang menyebabkan dirimu enggan melihat dan mengunjungi Ibu ? Baiklah, anggap Ibu sebagai pembantu, mana upah Ibu selama ini ?

Anakku...

Ibu hanya ingin melihatmu saja. Lain tidak. Kapan hatimu memelas dan luluh untuk wanita tua yang sudah lemah ini dan dirundung kerinduan, sekaligus duka dan kesedihan ? Ibu tidak tega untuk mengadukan kondisi ini kepada Dzat yang di atas sana. Ibu juga tidak akan menularkan kepedihan ini kepada orang lain. Sebab, ini akan menyeretmu kepada kedurhakaan. Musibah dan hukuman pun akan menimpamu di dunia ini sebelum di akhirat. Ibu tidak akan sampai hati melakukannya,

Anakku…

Walaupun bagaimanapun engkau masih buah hatiku, bunga kehidupan dan cahaya diriku…

Anakku…

Perjalanan tahun akan menumbuhkan uban di kepalamu. Dan balasan berasal dari jenis amalan yang dikerjakan. Nantinya, engkau akan menulis surat kepada keturunanmu dengan linangan air mata seperti yang Ibu alami. Di sisi Allah, kelak akan berhimpun sekian banyak orang-orang yang menggugat.

Anakku..

Takutlah engkau kepada Allah karena kedurhakaanmu kepada Ibu. Sekalah air mataku, ringankanlah beban kesedihanku. Terserahlah kepadamu jika engkau ingin merobek-robek surat ini. Ketahuilah, "Barangsiapa beramal shalih maka itu buat dirinya sendiri. Dan orang yang berbuat jelek, maka itu (juga) menjadi tanggungannya sendiri".

Anakku…

Ingatlah saat engkau berada di perut ibu. Ingat pula saat persalinan yang sangat menegangkan. Ibu merasa dalam kondisi hidup atau mati. Darah persalinan, itulah nyawa Ibu. Ingatlah saat engkau menyusui. Ingatlah belaian sayag dan kelelahan Ibu saat engkau sakit. Ingatlah ….. Ingatlah…. Karena itu, Allah menegaskan dengan wasiat : "Wahai, Rabbku, sayangilah mereka berdua seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil".

Anakku…

Allah berfirman: "Dan dalam kisah-kisah mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang berakal" [Yusuf : 111]

Pandanglah masa teladan dalam Islam, masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup, supaya engkau memperoleh potret bakti anak kepada orang tua.

Sumber : Almanhaj.or.id

Wanita...



aku ini wanita yang punyai hati...
aku ini wanita yang ingin baik...
di rahimku nanti akan berkembang seorang anak-anak sebagai penerus bangsa..
karena aku ini wanita sebagai tiang bangsa...

..........

^o^ mamaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh



Mah selamat hari mamah Yak... ^ ^
Semoga mamah sehat selalu...
Tenang mah... jangan merasa kesepian..
Papah tuh ada di dalam hati kita.... jadi bisa dirasakan tapi tak bisa terlihat...
Dan penghubung antara kita dan papah adalah dengan doa
Ya Allah sampaikan salamku untuk papah yah...
Selamatkan, selamatkan, selamatkan papah
izinkalah kami bertemu nanti bersama orang-orang sholeh di surgaMu

Aku sangat mencintai keluarga ini....
Terimakasih Allah Kau menitipkan aku di keluarga ini...

Papahku dulu perhatian ma aku saat aku sakit, mpe papah terlambat ngantor gara-gara jagain aku... rasanya adeeeeeeeeeemmmmmmmmmmm banget klo papah dah nengokin aku... walay hanya menyentuhku dengan tangannya.... ^ ^ I love you so much...
jadi sangat menyesal saat aku bikin beliau marah.... Papah maaf ya pah...
Untuk mamah.... mamah dulu pernah sakit saat hamil aku...hingga mamahku cuman bedrest selama beberapa minggu... alhasil adalah dirikuw... yang not special but different ^ ^ hui hui hui....

Ya Allah.... ampuni dan sayangilah ayah ibuku seperti mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil...

Kumohon dengan sangat.....
Kumohon dengan sangat.....
Kumohon dengan sangat.....

Allah.... peganglah hatiku ^ ^

Amin

Cinta Ayah

Tuesday, December 15, 2009


Ada cinta yang kadang terabaikan, bukan karena tak berarti besar tapi karena cara pengungkapan yang berbeda..

Kita semua tahu, cinta Ibu tak akan pernah terbayar dengan apapun dimuka bumi ini, tapi bukankah cinta Ayah pun juga tak akan pernah terbayar dengan apapun dimuka bumi ini, meski Rasulullah dalam hadisnya hanya mengucapkan Ayah satu kali tapi sungguh cinta Ayah pun sesungguhnya tak pernah pudar..

Ingat, ketika Ibu sedang mengandung, Ayah yang paling khawatir akan kesehatan Ibu dan anaknya, Ayah yang setianya menunggu Ibu, meringankan tugas Ibu, memijit pinggang dan kaki Ibu, mengelus perut Ibu, menenangkan hati Ibu, dan menemani Ibu, itu semua dilakukannya ditengah kesibukan-kesibukannya, ditengah kantuk dan lelahnya, dan ditengah
giat-giatnya mencari nafkah untuk buah hati yang akan segera lahir..

Ingat, ketika kita lahir dan mulai tumbuh berkembang, Ayah yang paling protektif menjaga kita, Ayah yang membantu Ibu mengganti popok kita di tengah malam meski baru pulang malam dan esoknya harus kembali mencari nafkah, memijit punggung Ibu yang menurut dokter itu dapat meningkatkan ASI, menemani Ibu dalam setiap kerepotannya, setidaknya baginya itu dapat menyenangkan dan membahagiakan istrinya kalau ia tidak sendiri..

Ingat, seorang Ayah, dengan cintanya, pergi pagi pulang malam mungkin malah ada yang beberapa minggu atau bulan sekali baru kembali pada keluarganya, tak ada yang lain karena cintanya pada istri dan anak-anaknya..setiap tetes peluh yang membasahi tubuhnya tak akan dihelanya karena cintanya pada istri dan anak-anaknya..keluh kesah jauh darinya hanya ingin melihat istri dan anak-anaknya tersenyum kala ia berjumpa dengan mereka..

Ingat, seorang Ayah, dengan lelahnya, ia sempatkan bermain dengan anak-anaknya, menjadi kambing jalan merangkak pun ia lakukan hingga anak-anaknya pun tertawa bahagia, sosoknya yang selalu dinantikan oleh istri juga anak-anaknya, tak ada lelah yang ia tampakkan..

Ingat, seorang Ayah, dengan kesabarannya, ia turutkan semua permintaan istri dan anak-anaknya, meski ada kecewa hampiri diri mereka, dengan kesabarannya ia hadapi dengan senyuman, hingga syukur itu selalu ada..

Ingat, seorang Ayah, dengan harapnya, hanya ingin yang terbaik untuk keluarganya, hanya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya, berharap rejeki yang halal untuk keluarganya, rejeki yang berlimpah untuk keluarganya, yang tentu saja datangnya dari ALLOH Yang Maha SegalaNya..

Cinta Ayah begitu berarti besar, ia yang mencari nafkah, menghidupi keluarga, ia lakukan dengan ikhlas dan lapang..dengan penuh kesadaran akan tanggungjawabnya..

Cinta Ayah begitu berarti indah, ia selalu berusaha untuk selamatkan keluarganya dari segala pintu neraka, ia didik dan jaga istri dan anak-anaknya menjadi pribadi-pribadi tangguh yang selalu ingat akan Tuhannya, ALLOH Yang Maha SegalaNya, dan RasulNya..

Ayah dan Ibu, adalah sosok cinta yang berbeda, namun mereka berpadu satu dalam ikatan rumah tangga, menjadi indah, menjadi bermakna, Ayah dengan kekuatannya, Ibu dengan kelembutannya..

Cinta Ayah tak akan pernah pudar meski Rasulullah hanya mengucapkan sekali dalam hadistnya, meski negara tak menetapkan hari Ayah, cintanya tetap mengalir indah, mengajarkan banyak hal..

Hak-hak kaum WANITA



Islam mengajak manusia untuk tidak menzalimi kaum wanita. Benar bahwa Islam telah memberikan kebebasan kepada kaum laki-laki untuk menikahi mereka lebih dari satu, akan tetapi jika kaum laki-laki ingin mengganti isteri yang satu dengan yang lain, maka ia berkewajiban memenuhi semua hak isteri yang dicerikannya itu, baik yang berupa mas kawin maupun lainnya. Dan, si suami tersebut tidak boleh mengambil kembali sedikitpun mas kawin yang telah diberikannya karena wanita itu adalah bekas isterinya yang sebelumnya telah menyerahkan dirinya kepadanya, yang telah membahagiakannya dan yang telah dijadikannya sebagai pakaiannya. Barang siapa melanggar perintah Allah dari semua yang telah ditentukan-Nya, maka Allah mengancamnya dengan siksa yang berat. Allah berfirman, “Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata. Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (QS. An Nisaa`: 20-21)

Di bawah ini panggilan, yang meskipun untuk kaum laki-laki, namun juga diperuntukkan bagi kaum wanita agar mereka mengetahui hukum-hukum Allah yang mengatur kehidupan mereka dalam menjauhi perbuatan dan perkara-perkara haram, karena seorang wanita muslimah dituntut untuk mengetahui apa yang bermanfaat dan merugikan dirinya. Oleh karena itu, ayat berikut tidak dikhususkan bagi kaum Adam, sehingga mereka bisa dengan mudah menipu kaum perempuan.

Paham ayat ini berarti permasalahan keagamaannya aman dari penipuan. Allah berfirman, “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isteri kamu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya;(dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisaa`: 23)

Sesungguhnya Allah mempersilahkan kepada hamba-Nya apa yang diingininya. Dan yang termasuk tata kerama adalah untuk tidak selalu menyelidik/melirik apa yang didapatkan orang lain. Seperti menginginkan sesuatu yang telah didapatkan orang lain, karena semua itu ada hikmahnya sendiri yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah SWT, karena pada kekuasaan-Nya lah aturan semua perkara. Allah lah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan takdir-Nya.

Yang harus kita lakukan hanyalah berdoa kepada-Nya untuk memberikan karunia-Nya kepada kita, karena hanya Dia lah yang Maha Kaya, yang simpanan-Nya tidak akan pernah berkurang, yang Maha luas karunia-Nya yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An Nisaa`: 32) dan “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalih ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An Nisaa`: 34)

Panggilan selanjutnya adalah panggilan wajib untuk berjihad yang telah diwajibkan-Nya kepada kaum muslimin, baik laki-laki maupun kaum wanita; untuk mempertahankan agama dan menjaga tanah air.

Jihad dibagi menjadi dua, pertama jihad nafs (jihad melawan diri sendiri –Hawa nafsu-). Jihad inilah yang harus didahulukan, karena barang siapa tidak mampu berjihad melawan dirinya sendiri, maka dia tidak akan mampu berjihad melawan musuhnya. Kedua jihad menghadapi musuh. Jihad yang kedua ini membutuhkan keberanian dan harta benda.

Hukum jihad adalah fardhu a’in jika musuh sudah menduduki sejengkal saja daerah muslimin sebagaimana sekarang ini.

Arti fardhu a’in adalah kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap muslimin dan muslimah tanpa terkecuali. Sedangkan arti fardhu Kifayah adalah jika kewajiban itu sudah dilakukan oleh seorang muslim saja, maka yang lain sudah tidak berkewajiban lagi menjalankannya. Allah berfirman, “Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo’a, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Makkah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau.” (QS. An Nisaa`: 75)

Berikut ini adalah penggilan Tuhan yang menguasai semesta alam kepada orang-orang yang hidup sengsara, miskin dan terhina. Kepada mereka Allah mengatakan, “Wahai hamba-hamba-Ku, bumiku yang sangat luas ini Ku ciptakan untuk kalian manfaatkan. Kenapa kalian tidak berhijrah? Alam yang sangat luas ini ditundukkan oleh Allah untuk kalian, sehingga jangan sampai malaikat ketika mencabut nyawa kalian, kalian mengatakan kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena kita adalah orang yang lemah. Perkataan itu tidak dapat kalian jadikan sebagai alasan, karena Allah lebih kuat alasan-Nya. Akan tetapi Allah tetap memberi maaf dan menerima alasan di atas kepada orang-orang yang benar-benar lemah, yaitu orang-orang yang memang tidak mampu untuk berbuat apa-apa seperti para wanita, anak-anak dan orang yang sedang sakit.” Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya, “Dalam keadaan bagaimana kamu ini.” Mereka menjawab, “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Makkah).” Para malaikat berkata, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah dibumi itu.” Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah). Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisaa`: 97-100)

( Pesan-pesan Langit untuk Kaum Wanita - Muhammad Ash-Shayim )

Sebaik-baiknya



Menjadi seorang istri....

Sebaik-baiknya seorang istri adalah apabila dia diberi sesuatu dia bersyukur,dan bila tidak diberi apa-apa dia bersabar.dan lebih menyenangkan lagi apabila melihatnya & mentaatinya

Subhanalloh...


Menjadi seorang anak....

Sebaik-baiknya seorang anak adalah dia mendoakannya, mewujudkan cita-citanya dengan kecintaan dan keikhlasan....

Allahu Akbar...



Ilmuku adalah ilmu yang dulu ayah pelajari........
Belajar setahap demi setahap mengingatkan aku kepada engkau ayah.....
Menjadi ahli gempa.... adalah bagian dari cita-citamu.....



Papa... aku sangat mencintaimu.....
namun aku nanti aku akan menjadi seorang istri dan suamiku menjadi panutanku.....
semoga Allah memberi kelapangan dadaku.....dan memudahkan urusanku...
Amien InsyaAllah.......

Idealis.......

Saturday, December 12, 2009

Harus berani



Jika hati ini tidak lapang.... maka sempitlah menatap masa depan
waktu tadi.... mengapa lama tak kutemui dia....
karena aku harus berani dan menyiapkan diri...
kupeluk kepala keluarga....abangku dengan erat....
ini yang kedua aku memeluknya erat setelah ayahku pergi....

Ya Allah.... aku tidak tau apakah cerita ini akan berakhir seperti apa...
hanya kumohon lapangkan dadaku
mudahkanlah urusanku
lepaskanlah kekakuan yang ada lidahku
semoga mereka mengerti perkataanku....
Allah Engkau Maha Dekat ... dan aku memohonMu dengan sangat....
untuk kebaikan dunia dan akhirat....
lapangkanlah dadaku........

Bismillah.............................

cheeeseeeeeeeeeeee............ ^ ^

Wednesday, December 9, 2009

siape beranie nie.....>,<

Tuesday, December 8, 2009

ayooo senyum yuukkkk



siapa berani unjuk gigi



hmmm......



memang tidak ada negosiasi yah....?????

harus eksist

Sunday, December 6, 2009

kesempatan memang jarang ada untuk kedua kalinya....
atau karena krtidakberanian mengambil keputusan adalah salah satu dari kita mengapa tak berubah jadi lebih baik
keputusan yang baik dan ada pula keputusan yang buruk....

Yakin.... itulah kuncinya
jika sesuatu itu sudah diputuskan maka jika kita mengubahnya maka butuh 3-5 tahun lagi untuk mencapai sesuatu yang diharapkan

So, gunakan manajemen strategi, jika itu sudah diputuskan maka bagaimana kita menyikapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi..... ^ ^

sekian terimakasih

Semoga Allah meridhoi niat baik ini.... Amieen.... Amieeennnn...... Amieeeennnnnn.....................

Tuesday, December 1, 2009

Bahwa kejujuran itu perlu
Semoga Allah mencintai kami dan mencintai orang-orang yang kami cintai....

Berjuanglah.... my sniper just to Allah you destination.... and our destination......
Bismillah untuk kebaikan dengan kebaikan.....

Amien.... Amien.... Amien.... Yaa Robbal alamin....