Menjaga Silahturrahim

Monday, April 7, 2008

Menjaga Silaturrahim
Penulis : KH Abdullah Gymnastiar

Silaturrahim merupakan amalan yang diperintahkan Rasullullah. Demi
menjaga tali persaudaraan, Rasullullah tidak hanya menunggu didatangi
sahabat, namun juga mendatangi mereka. Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun kepada kaum yang di situ
ada orang yang memutuskan tali persaudaraan. "

Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita menemukan masalah yang lahir
dari hubungan sosial. Beberapa di antara kita mungkin masih menyimpan
dendam terhadap seseorang yang telah melakukan kesalahan kepada diri
kita. Sehingga kita bisa memutuskan tali silaturrahim begitu saja
tanpa disadari maupun disadari. Hubungan antar keluarga, tetangga,
atau teman pun menjadi retak. Hal inilah yang membuat diri kita jauh
dari rahmat Allah.

Dalam hati kecil kita, sebenarnya memang ada rasa untuk memaafkan
kesalahan orang yang telah mendzalimi kita dan berniat untuk kembali
menjaga hubungan baik. Namun rasa gengsi atau rasa malas menyingkirkan
niat mulia tersebut. Kadang pula kita tidak tahu harus memulai niat
itu dari mana.

Barangkali agak sukar sebagai manusia untuk memaafkan kesalahan orang
lain secara ikhlas dengan mudah. Perlu memakan waktu yang lama untuk
bisa menerima kenyataan tersebut. Sebab manusia merupakan tempat
khilaf dan tak luput dari alpa. Namun sebaiknya kita tidak perlu
memandang kesalahan orang lain sebagai sebuah dosa, sehingga kita akan
terbenam pada rasa iri dengki dan caci maki. Hal-hal seperti itu
sesungguhnya menjauhkan kita dari kemuliaan.

Di dalam Islam, silaturrahim merupakan konsep ideal dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat. Begitu pentingnya silaturrahim, sampai
seorang muslim dilarang untuk memutuskannya. Dalam sebuah hadits
qudsi, Allah SWT berfirman, "Akulah Ar-Rahman, Aku ciptakan kasih
sayang yang diambilkan dari namaKu, (untuk itu) siapa saja yang
menghubungkannya akan Aku sambungkan, dan siapa saja yang
memutuskannya akan Aku putuskan." (HR. Ahmad Al-Bukhari dan At-Tirmidz).

Lalu, bagaimana cara mengatasi orang yang telah memutuskan tali
silaturrahimnya dari kita? Sabda Rasulullah SAW ketika berada di
tengah-tengah para sahabat, "Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan
dari Allah."

Para sahabat bertanya, "Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?"

Beliau bersabda, "Hendaklah kalian suka menghubungkan silaturrahim
kepada orang yang telah memutuskannya, memberi hadiah kepada orang
yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian
bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian
bodoh." (HR. Hakim).

Jadi, marilah kita menjaga tali silaturrahim antar sesama agar
tercipta persaudaraan yang kuat serta menghindarkan diri kita dari
perpecahan.

Sumber : Majalah Swadaya

0 comments:

Post a Comment